Catatanku

Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh Selamat Datang Di Blog Seuntai Kenangan

Jumat, 20 Juli 2007

Pertolongan Allah

Perjalananku menuju kantor hari ini Jumat, 20 Juli 2007 lain seperti baiasanya. Jalan yang saya lalui yang diantar oleh pak supir angkot sangat macet sekali, hampir tidak bisa bergerak dalam beberapa menit.

Akhirnya aku putuskan untuk turun dan bayar ongkos angkot, dan aku coba untuk berjalan kaki saja, ya anggaplah Riadhoh (Olah raga) maklum jarang olah raga. beberapa meter perjalanan telah aku lalui di sela-sela kemajetan kendaraan mobil dan motor yang menyumbat. Tiba-tiba seorang bapak dengan kendraan motor vespanya mencolek, "Ayo pak ikut" katanya. Tanpa berpikir panjang akhirnya kuterima juga tawarn baiknya itu. Karena pertolongan Bapak itulah akhirnya aku sampai kantor tidak telat. Terima kasih ya Allah engkau telah menolongku hari ini, terima kasih juga buat bapak yang tak aku kenal namanya semoga Allah membalas jasa baik bapak. Amin
Baca Selengkapnya..

Kamis, 19 Juli 2007

Keprihatinanku

Aktivitas anak sekolah sudah dimuali sejak senin kemarin (16 Juli 2007), masa liburanpun telah berakhir tentunya bagi mereka yang anak-anaknya harus masuk sekolah. Ada sesuatu yang sepertinya menjadi rutinitas atau juga bisa dikatakan kebiasaan, setiap tahun ajaran baru dimulai. Mulai dari sibuknya para orang tua mencarikan sekolah yang tepat menurut meraka, mempersiapkan seragam sekolah dan lain sebagainya.

Ketika mereka memasuki sekolah barunya itu, ada hal-hal yang menurut saya sangat-sangat tindak mendidik dan ini menjadi kebiasaan dunia pendidikan di indonesia, mulai dari Sekolah Menengah Pertama (SMP sampai Perguruan Tinggi (PT), baik negri maupun swasta.
Hal tersebut adalah MOS (Masa Orientasi Siswa), OSPEK (Oreintasi Kengenalan Kampus) dan nama-nama lain yang ujung-ujungnya adalah sistem penggojlokan/peloncoan yang menurut hemat saya kurang mendidik.

Dengan sistem seperti itu kita banyak mendengar dan melihat bahwa banyak kasus yang memyebabkan peserta MOS/Ospek yang cedra, bahkan tak tangung-tangung dapat menghilangkan Nyawa peserta MOS/Ospek tersebut.

Yang tak mendidik lainnya adalah bagaimana seorang anak baru lulus SD dan memasuki dunia pendidikan yang baru alias masuk Sekolah Menengah Pertama (SMP), disaat kelompok Osis nya melakukan Orientasi mengharuskan membuat surat cinta yang ditujukan kepada seniornya, merayu sang senior dengan gaya-gaya orang dewasa zaman sekarang, apalagi status SMP tersebut adalah menamakan dirinya SMP Islam, dakan tetapi pendidikan yang diterapkannya justru melukai nilai-nilai islam itu sendiri.

Bagaimana mungkin baru masuk kelas satu SMP telah membentuk dan memperkenalkan sistem pacaran, bagaimana cara merayu dan hal-hal lain yang tak seharusnya dilakukan dalam membentuk pribadi muslim.

Jadi itulah salah satu keprihatinanku.
Baca Selengkapnya..

Minggu, 15 Juli 2007

Kontemplasi Diri

Tanggal 15 juli adalah hari dimana ada seorang hamba terlahir ke dunia Fana ini, tepatnya tahun 1979 atau sekitar 28 tahun yang lalu.

Tentu seperti bayi pada umumnya ia terlahir tanpa membawa apa-apa, dengan kondisi yang (maaf) telanjang tak berbusana. Kini sang bayi telah mencicipi hudup di dunia selam 28 tahun yang dihitung berdasarkan tangal lahir pada KTP.

Dengan seusia itu tentu sudah banyak orang-orang terdahulu yang telah mempunyai karya-karya nyata yang dapat dirasakan manfaatnya bagi Orang lain. Misalnya pada zaman Nabi Muhammad pemuda seusia itu sudah menjadi pejuang bagi tegaknya Islam, penghafal Al Quran (tahfidz), ilmuan dan lain sebagainya.

Begitu juga jika kita lihat pada zaman 45-an di negara kita ini, banyaknya para pemuda yang menjadi pelopor dalam setiap pergerakan, penyemangat dalam merebut kemerdekaan, dan lain sebagainya.

Namun kini usia 28 pada saat ini ada tanda tanya besar dalam jiwa ini, Apa yang telah dilakukan saya selama Ini?? Karya nyata apa yang telah saya perbuat selama ini?? Ataukah waktu 28 tahun hanya berlalu begitu saja?? Sudahkah memberikan yang terbaik untuk diri sendiri, keluarga, masyarakat, bangsa dan negara, terlebih-lebih untuk Agama-Nya??

Jika merenungi semua pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas rasa-rasanya tak layaklah saya ini menyandang usia 28 tahun, klo boleh minta mungkin seusia 1 atau 5 tahun (balita). karena pada usia itu wajar saja walaupun tanpa karya nyata di lapangan.

Namun semua tak mungkin akan kembali dan mau atau tidak mau harus di jalani, berkarya atau tidak semua akan berjalan seiring dengan waktu. Masa lalu adalah kenangan, pelajaran, pengalaman yang seharusnya diambil pelajaraanya untuk melanjutkan sisa hidup ini.

Semoga dengan memanfaat kan sisa kesempatan yang ada ini kita dapat mengambil peran aktif dan dapat memberikan manfaat bagi orang lain baik didunia terlebih-lebih di akhirat kelak. Amin

Baca Selengkapnya..