Hari sabtu, 08 September 2007 saya mencoba untuk mengantarkan istri ke bandara Sukarno-Hatta, dengan tujuan Balikpapan, namun Allah berkehendak lain perjalanan yang macet dikarenakan adanya kecelakaan lalulintas membuat kami datang terlambat.
Jadwal penerbangan 11.15 dan kami sampai di sana 11.28, dan ketika kami coba Cek In memang sudah terlambat hanguslah tiket penerbangan ke Balikpapan. Namun saya tetap mengushakan agar istri dapat terbang hari itu, dengan berbagai usaha yang maksimal menurut saya, Allah juga berkehendak lain, akhirnya kami memutuskan untuk terbang besoknya pada hari Ahad, 09 Agustus 2007.
Akhirnya hari Ahad, 09 Agustus 2007 tercapailah keinginan sang istri untuk terbang ke Balikpapan bertemu dengan kelurga besarnya, sedangkan saya tetap di Jakarta hingga waktu yang tak di tentukan.
Jadi hari Senin ini adalah hari pertama saya sendirian lagi seperti disaat masih lajang dulu, tidur sendiri, makan sendiri. Ya seperti itulah hidup terkadang diatas dan terkadang di bawah dan itu merupakan sunatullah.
Jadwal penerbangan 11.15 dan kami sampai di sana 11.28, dan ketika kami coba Cek In memang sudah terlambat hanguslah tiket penerbangan ke Balikpapan. Namun saya tetap mengushakan agar istri dapat terbang hari itu, dengan berbagai usaha yang maksimal menurut saya, Allah juga berkehendak lain, akhirnya kami memutuskan untuk terbang besoknya pada hari Ahad, 09 Agustus 2007.
Akhirnya hari Ahad, 09 Agustus 2007 tercapailah keinginan sang istri untuk terbang ke Balikpapan bertemu dengan kelurga besarnya, sedangkan saya tetap di Jakarta hingga waktu yang tak di tentukan.
Jadi hari Senin ini adalah hari pertama saya sendirian lagi seperti disaat masih lajang dulu, tidur sendiri, makan sendiri. Ya seperti itulah hidup terkadang diatas dan terkadang di bawah dan itu merupakan sunatullah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar